Langsung ke konten utama

Contoh Laporan Praktikum Mikrobiologi, Parasitologi dan Protozoologi (PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM)

Laporan Praktikum Mikrobiologi, Parasitologi dan Protozoologi
Bagian 1



PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

 A. Alat-alat elektrik
       1.    Laminar
2.    Autoklaf
3.    Inkubator
4.    Oven
5.    Mikroskop
6.    Hot plate dan stirrer
7.    Colony counter
8.    Waterbath
B. Alat-alat gelas dan keramik
1.    Cawan petri
2.    Mikropipet
3.    Tabung reaksi
4.    Labu elemenyer
5.    Mortal dan pestle
6.    Buncen burner
7.    Gelas ukur
8.    Grugalsky
C. Alat- alat non gelas
1.    Jarum inokulum
2.    Pinset
       3. Jarum needle

D. Prosedur Kerja

1.    Laminar
a.    .Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelumdimulai bekerja.
b.    Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
c.    Nyalakan lampu neon dan blower.
d.   Biarkan selama 5 menit.
e.    Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal/ alkohol 70%..
f.   Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau desinfektan yangcocok dan biarkan menguap.
g.    Masukan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh karenamemperbesar resiko kontaminan.
h.    Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupasehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
i.  Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
j.      Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu olehaktivitas kerja.
k.    Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC.
l.      Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% /desinfektan dan biarkan menguap lalu tangan basuh dengan desinfektan.
m.  Matikan lampu neon dan blower.

2.    Autoklaf
a.    Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurangdari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air
b.    hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
c.    Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus  dikendorkan.
d.   Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
e.    Nyalakan autoclave, diaturtimer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC
f.     Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep   pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
g.    Jika alarm  tanda selesai berbunyi,   maka   tunggu  tekanan dalam  kompartemen turunhingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum padapreisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave denganhati-hati

3.    Inkubator
a.    Hubungkan kabel power ke stop kontak.
b.    Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
c.    Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
d.   Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mencapai suhu yang di inginkan.
e.    Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
f.     Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

4.    Oven
a.    Hubungkan ke stop kontak
b.    Tekan tombol power on
c.    Masukkan alat yang ingin disterilkan dan atur suhu sesuai kebutuhan

5.    Mikroskop
a.    Hidupkan aliran listrik hidupkan tombol on.
b.    Hidupkan cahaya sebagai penerang.
c.    Letakkan preparat di atas meja mikroskop.
d.   Kemudian atur pada perbesarannya.

6.    Hot plate dan stirrer
a.    pastikan alat pada posisi datar / rata dan aman.
b.    2. Sambung socket kabel ke power.
c.    Untuk menghidupkan putar keposisi ON.
d.   Untuk pengadukan putar sampai lampu stir menyala sesuai yang diinginkan.
e.    Untuk pemanas putar sampai lampu heat menyala sesuai yang diinginkan.

7.    Colony counter
a.    Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
b.    Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
c.    Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
d.   Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
e.    Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
f.     Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.

8.    Waterbath
a.    Hubungkan saklar ke stop kontak lalu on kan
b.    Pada saat saklar diposisi on maka arus listri dari sumber akan memberi suplay listrik ke heater.
c.    Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat kemudian suhu semakin tinggi dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.

E. Fungsi Alat
1.    Laminar
   Berfungsi untuk mensterilkan suatu ruangan yang akan digunakan untuk percobaan Mikrobiologi agar tidak ada kontaminasi bakteri yang terdapat diudara
2.    Autoklaf
     Berfungsi untuk mensterilkan alat dan bahan, dengan tekanan
3.    Inkubator
     Berfungsi  untuk menginkubasi mikroba padaa suhu yang terkontrol.
4.    Oven
     Untuk mensterilkn alat- alt praktikum yang terbuat dari kaca.
5.    Mikroskop
     Untuk melihat objeck atau organisme yang berukuran sangat kecil
6.    Hot plate dan stirrer
     Untuk memanaskan serta menghomogenkan  Larutan.
7.    Colony counter
     Untuk menghitung jumlah koloni mikroba
8.    Waterbath
     Untuk mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan
9.    Cawan petri
     Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
10.    Mikropipet
     Memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
11.    Tabung reaksi
     Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
12.    Labu elenmeyer
     Untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
13.    Mortar dan pestle
     Untuk menghancurkan suatu bahan atau sample seperti daun, akar, seedling, biji, dan lain-lain
14.    Buncen burner
     Untuk memanaskan medium, mensterilkan  jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose.
15.    Gelas ukur
     Untuk melakukan pengukuran pada sampel atau larutan cair.
16.    Drugalsky
     Untuk menyebarkan cairan dipermukaan agar supaya bakteri yangtersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
17.    Jarum inokulum
     Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu  mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
18.     Pinset
     Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkancakram antibiotik. 
19.     Jarum needle
     Untuk inokulasi secara tusuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangsa-Bangsa Sapi Didunia

Bos taurus a.    Sapi Aberden-Angus Sapi jenis ini berasal dari daerah Skotlandia,dengan ciri-ciri berbulu hitam agak panjang, keriting, halus, dan tidak bertanduk. Berat sapi jantan dewasa sekitar 900 kg dan berat betina sekitar 700 kg.Sapi ini termasuk kedalam sapi pedaging dengan bentu tubuh yang panjang dan kompak,karkasnya menghasilkan daging yang sangat baik mutunya dan terkenal terdapat marbling atau penyebaran lemak dalam daging. b.    Sapi Hereford Sapi ini terkenal dengan dagingnya yang bermutu baik dan warna nya yang unik dan kadang-kadang juga disebut sapi berjuka putih.Sapi ini mempunyai kemampuan tahan terhadp cuaca ekstrim.Sapi ini termasuk dalam jenis sapi potong dengan bobot sapi jantan dewasa sekitar 850 kg dan bobot sapi betina dewasa sekitar 650 kg. c.     Sapi shorthorn       Jenis sapi ini dibagi menjadi dua yaitu sapi Shorthorn pedaging dan Shorthorn perah. Sapi Shorthorn tipe pedaging merupakan sapi potong terberat yang

Cairan Hebat dan SerbaGuna

  Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat     Pada umumnya, sampah atau hasil samping dari sayur-sayuran maupun buah-buahan akan dibuang begitu saja oleh sebagian dari masyarakat disekitar kita, padahal tanpa disadari bahwa sampah organik yang kita buang masih bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis serta masih banyak terdapat kandungan nutrisi didalamnya (Arbi, H. 2023).      Peningkatan aktivitas masyarakat berpotensi menyebabkan semakin banyak volume sampah/limbah yang dihasilkan (Yusuf, 2008), karena setiap aktivitas manusia akan menghasilkan adanya sampah atau limbah. Sisa-sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat dan berupa zat organik atau anorganik yang tidak diperlukan manusia lagi (Megah et al. 2018), menandai keberadaan manusia yang berpengaruh kurang baik terhadap lingkungan sekitar.  Pada dasarnya, sampah tidaklah selalu menimbulkan kerugian bagi manusia, dan bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan cara yang

Proses Pembuatan Cairan Serbaguna Eco-Enzyme

Proses Pembuatan Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat  Eco-enzyme merupakan suatu  produk yang  ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun.  Cara pembuatannya hanya membutuhkan 3 komponen yaitu  air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Menurut Winata dkk 2017 tata cara pembuatan eco enzyme sebagai berikut :  1. Siapkan alat bahan  yang dibutuhkan seperti limbah dapur seperti kulit buah dan sisa sayuran dll.  2. Potong kecil-kecil limbah dapur tersebut.  3. Timbang gula merah atau molase dan limbah dapur tersebut sehingga menghasilkan  perbandingan 1:3. 4. Siapkan pula  air hangat secukupnya sehingga membentuk perbandingan1 :3:10 antara   gula merah, limbah dapur, dan air. 5. Gula merah dilarutkan dengan  air hangat  dalam wadah plastik.  6. Masukan  limbah dapur  ke dalam larutan gula merah yang telah dibuat, 7. Sisakan sedikit ruang pada wadah dan tutup wadah plastik dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. 8. Simpan wadah tersebut di tempat