Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Biologi Dasar oleh Harianto Arbi Jurusan Peternakan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh

Laporan PraktikumBiologi Dasar



STRUKTUR SEL


                                                    Nama                : Harianto Arbi
                                                   Nim                   : 1305104010023
                                                   kelopok             : V
                                                   Kelas                 : I
                                                  Tgl Praktikum    : 30 September 2013








   







JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013










BAB I

TINJAUAN PUSTAKA


     Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. terdapat beberapa teori yang mengemukakan mengenai tentang sel. Menurut Robert Hoke,(Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus dibawah mikroskop. Hasil pengamatan ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula). Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga) tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi). Pada tahun 1858, Rudolf virchow menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (Putu,2009).

      Sel mengandung protoplasma, yaitu bahan hidup setengah kental. Protoplasma terdiri atas sitoplasma atau disebut dengan plasma sel dan plasma inti. Berdasarkan jumlahnya sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu, uniseluler dan multiseluler. Pada uniseluler segala fungsi kehidupan harus sel itu sendiri. Sedangkan pada makhluk hidup yang bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda membentuk sesuatu jarinagn, organ atau membentuk suatu sistem (Yaim,1987).
  
      Berdasarkan organisasi internalnya, sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel eukariotik dan sel prokariotik. sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana dibanding dengan sel eukariotik. Pada sel eukariotik mempunyai inti sel yanng dibatasi oleh membran. Berbeda dengan sel prokariotik yang tidak memiliki inti yang jelas karena tidak memiliki membran inti. Organel-organelnya juga tidak dibatasi oleh membran (Soediarto,1991).





BAB II

PROSEDUR PERCOBAAN


      A. Alat dan Bahan
          
  • Mikroskop Biologi
  • Kaca Benda dan Kaca Penutup
  • Tusuk Gigi
  • Pinset
  • Lugol
  • Aquades

     B. Skema Kerja
  • Percobaan 1
           Gabus Kayu --> Dibuat sayatan melintang --> Diletakkan diatas kaca benda + Air --> ditutup              dengan kaca penutup --> diamati --> HASIL

  • Percobaan II
           Bawang--> potong umbi bawang--> diletakkan diatas kaca benda--> Lugol--> ditutup dengan              kaca penutup--> diamati--> HASIL

  • Percobaan III
           Daun Hydrilla sp--> diletakkan diatas kaca benda--> air--> ditutup dengan kaca penutup-->                diamati--> HASIL
  • Percobaan IV
          Mukosa pipi--> diletakkan diatas kaca benda--> methylen blue--> diaduk--> ditutup dengan                 kaca penutup--> diamati--> HASIL






BAB III

PEMBAHASAN

     Sel adalah struktur terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan etabolisme, reproduksi, dan kegiatan kehidupan lainnya menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebutmasih menunjukkan ciri-ciri kehidupan, antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan peka terhadap rangsangan dan ciri hidup lainnya.
     Terdapat beberapa sel tumbuhan dan sel hewan yang akan diamati dalam praktikum ini antara lain: Empelur gabus, Bawang merah, Hydrillasp, dan Mukosa pipi.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangsa-Bangsa Sapi Didunia

Bos taurus a.    Sapi Aberden-Angus Sapi jenis ini berasal dari daerah Skotlandia,dengan ciri-ciri berbulu hitam agak panjang, keriting, halus, dan tidak bertanduk. Berat sapi jantan dewasa sekitar 900 kg dan berat betina sekitar 700 kg.Sapi ini termasuk kedalam sapi pedaging dengan bentu tubuh yang panjang dan kompak,karkasnya menghasilkan daging yang sangat baik mutunya dan terkenal terdapat marbling atau penyebaran lemak dalam daging. b.    Sapi Hereford Sapi ini terkenal dengan dagingnya yang bermutu baik dan warna nya yang unik dan kadang-kadang juga disebut sapi berjuka putih.Sapi ini mempunyai kemampuan tahan terhadp cuaca ekstrim.Sapi ini termasuk dalam jenis sapi potong dengan bobot sapi jantan dewasa sekitar 850 kg dan bobot sapi betina dewasa sekitar 650 kg. c.     Sapi shorthorn       Jenis sapi ini dibagi menjadi dua yaitu sapi Shorthorn pedaging dan Shorthorn perah. Sapi Shorthorn tipe pedaging merupakan sapi potong terberat yang

Cairan Hebat dan SerbaGuna

  Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat     Pada umumnya, sampah atau hasil samping dari sayur-sayuran maupun buah-buahan akan dibuang begitu saja oleh sebagian dari masyarakat disekitar kita, padahal tanpa disadari bahwa sampah organik yang kita buang masih bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis serta masih banyak terdapat kandungan nutrisi didalamnya (Arbi, H. 2023).      Peningkatan aktivitas masyarakat berpotensi menyebabkan semakin banyak volume sampah/limbah yang dihasilkan (Yusuf, 2008), karena setiap aktivitas manusia akan menghasilkan adanya sampah atau limbah. Sisa-sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat dan berupa zat organik atau anorganik yang tidak diperlukan manusia lagi (Megah et al. 2018), menandai keberadaan manusia yang berpengaruh kurang baik terhadap lingkungan sekitar.  Pada dasarnya, sampah tidaklah selalu menimbulkan kerugian bagi manusia, dan bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan cara yang

Proses Pembuatan Cairan Serbaguna Eco-Enzyme

Proses Pembuatan Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat  Eco-enzyme merupakan suatu  produk yang  ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun.  Cara pembuatannya hanya membutuhkan 3 komponen yaitu  air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Menurut Winata dkk 2017 tata cara pembuatan eco enzyme sebagai berikut :  1. Siapkan alat bahan  yang dibutuhkan seperti limbah dapur seperti kulit buah dan sisa sayuran dll.  2. Potong kecil-kecil limbah dapur tersebut.  3. Timbang gula merah atau molase dan limbah dapur tersebut sehingga menghasilkan  perbandingan 1:3. 4. Siapkan pula  air hangat secukupnya sehingga membentuk perbandingan1 :3:10 antara   gula merah, limbah dapur, dan air. 5. Gula merah dilarutkan dengan  air hangat  dalam wadah plastik.  6. Masukan  limbah dapur  ke dalam larutan gula merah yang telah dibuat, 7. Sisakan sedikit ruang pada wadah dan tutup wadah plastik dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. 8. Simpan wadah tersebut di tempat