Langsung ke konten utama

CONTOH LAPORAN FIELD TRIP MAHASISWA PETERNAKAN UNSYIAH





EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN
 


LAPORAN FIELD TRIP




Oleh :
HARIANTO ARBI
1305104010023









UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN PETERNAKAN
BANDA ACEH
2014







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
          Peternakan merupakan salah satu usaha yang sangat menggiurkan hasilnya. Usaha peternakan unggas dan ruminansia saat ini memiliki prospek usaha yang sangat bagus, dimana kebutuhan konsumen akan produk daging, susu, telur,dan lain-lain pada setiap tahunnya semakin meningkat secara signifikan.
          Ilmu dan Pengetahuan Mahasiswa dalam memelihara dan membudidayakan hewan ternak sangat kurang sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan tersebut. Cara yang mudah untuk menambah wawasan tersebut ialah dengan terjun langsung ke lapangan, mungkin ini cara yang efektif sehingga kami melakukan Fieldtrip. Dalam kegiatan Fieldtrip ini mungkin banyak ilmu yang didapat dan dapat diaplikasikan kedepannya.

1.2 Tujuan
1.   Untuk mengetahui cara-cara pemeliharaan ternak.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang  budidaya ternak.
3.   Untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

1.3 Manfaat
1.   Mahasiswa dapat mengetahui cara memelihara, pemasaran, dan budidaya ternak secara teknis.
2.   Pengetahuan dan wawasan mahasiswa meningkat.




BAB II
METODOLOGI KEGIATAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.1.1. Waktu Pelaksanaan
          Kegiatan Fieldtrip ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2014 pukul 10.00 WIB s/d selesai.

2.1.2. Tempat Pelaksanaan
          Kegiatan Field Trip ini dilaksanakan di 3 tempat yaitu:
Pertama  : UD. Bina Usaha di Luboh Batee, Lambaro, Aceh Besar milik  Bapak Syahrul S.Pt.
Kedua       : UD. Niwatori di Lambaro milik Bapak Dr.Ir. M. Yunus M.sc.
Ketiga      : UD. Indojaya Agrinusa di Desa Durong, Ujung Batee milik  Bapak Yudi.

2.2 Metode
        Metode yang kami gunakan untuk mendapatkan informasi dalam Fieldtrip ini yaitu dengan metode wawancara.





BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kunjungan di UD. Bina Usaha
        3.1.1 Ayam Kalasan ( Ayam Belah Empat)
        Peternakan di UD. Bina Usaha yang dikembangkan oleh Pak Syahrul ialah ayam kalasan (ayam belah empat) yang berasal dari Australia. usaha peternakan ini berdiri pada januari tahun 2014. Ukuran kandang 3,5 x 60 m2 dengan kapasitas 5000 ekor. Terdapat 2 kandang. Sistem kandang yang digunakan yaitu sistem kandang postal yang diberi sekat. Setiap sekat berjumlah 500 ekor. Guna sekat yaitu agar tidak terjadi penumpukan pada ayam dan agar ayam tidak lari jauh. Modal untuk pembuatan kandang dan peralatan yaitu 30 juta. Ayam masuk pada 6 januarai 2014 yang berjumlah 3000 ekor. Pada bulan maret ditambah lagi sebanyak 8000 ekor. Harga DOC yaitu Rp. 2100. Jumlah pegawai sebanyak 4 orang.
        Pakan yang diberikan yaitu CP 511 polos selama 1 minggu. Bravo N511 diberikan pada umur 2 minggu – 4 minggu. Bravo 512 diberikan pada umur 4 minggu keatas atau sampai panen. Jumlah pakan yang dihabiskan untuk 1 ekor ayam sampai panen yaitu 1,3 Kg. Harga pakan CP 511 polos yaitu Rp. 365.000/sak (50 Kg). Bravo N511 yaitu Rp. 353.000/sak. Bravo 512 348.000/sak.
        Vaksin dengan ND lasotta pada umur 2 hari dengan cara diteteskan pada mata ayam. Umur 10 – 12 hari divaksin dengan gumboro yaitu vaksin untuk kekebalan tubuh ayam dengan cara pemberian diteteskan pada mulut.
        Ayam dipanen pada umur 40 – 45 hari dengan berat 7-8 ons. Harga jual untuk per ekornya yaitu Rp.16000 – Rp.17.000. Pemanenan dilakukan dengan tahapan. Yaitu 1 minggu 1 kali panen. Pemasaran dilakukan dengan cara agen datang langsung ke lokasi. Pembayaran dapat berupa uang cash dan kredit. Untuk keuntungan per 1000 ekor yaitu 4 juta.

        3.1.2 Kambing
        Kambing yang dikembangkan yaitu kambing etawa dan kambing kacang. Kambing etawa disini tidak memproduksi susu melainkan untuk diambil dagingnya. Kambing etawa tersebar luar di Asia Tenggara dan negara-negara lain. Kambing ini besar, bertelinga besar, bulunya bervariasi, putih, coklat dan hitam, telinganya menggantung kebawah.
        Kambing kacang berasal dari Malaysia dan Indonesia. Jumlahnya sangat banyak dibanding bangsa kambing lain. Kambing ini berukuran kecil, tahan keadaan buruk, lincah, mudah menyesuaika diri dan warnany bervariasi seperti hitam, coklat, putih atau kombinasi warna-warna tersebut.
        Kambing awal masuk berjumlah 40 ekor. Kambing kacang 10 ekor dan kambing etawa 30 ekor. Jantan 17 ekor yang dewasa termasuk kambing kacang dan etawa. Pakan yang diberikan untuk kambing ini yaitu ampas tahu, rumput dan batang pisang. Harga ampas tahu Rp.3000/4 ember. Vitamin yang diberikan yaitu B kompleks dengan perlakuan 1 bulan 2 kali. Penyakit yang sering menyerang yaitu bisul dan kurap. Kambing dapat dijual jika telah mencapai umur 6 bulan atau tergantung permintaan konsumen.







3.2 Kunjungan di UD. Niwatori
        3.2.1 Sejarah UD. Niwatori
        UD. Niwatori yang dimiliki oleh Bapak Dr.Ir. M Yunus M.Sc yang berdiri pada tahun 2002. Ayam masuk awalnya berjumlah 3500 ekor, lalu ditambah lagi menjadi 18.000 ekor. Awalnya terdapat 2 kandang untuk ayam arab jenis petelur.  Lalu pada tahun 2004 terjadi bencana yang sangat dahsyat yaitu gempa yang berkekuatan 8,9 Skala Richter dan disusul tsunami yang memporakporandakan UD. Niwatori.

        3.2.2 Komoditi Ternak             
        Pada Usaha Peternakan milik Pak Dr.Ir. M Yunus M.Sc terdapat 5 komoditi ternak yang diusahakan, yaitu:
● Ayam petelur unggulan,
● Ayam Arab jenis petelur,
● Bebek petelur,
● Sapi potong dan
● Sapi perah.

1. Ayam Petelur
         Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya.
        Saat ini jumlah ayam petelur yang ada di peternakan Bapak M Yunus berjumlah 20000 ekor. Bibit ayam-ayam didistribusikan dari Medan. Umur bibit ayam pada saat dimasukan adalah berumur 3 bulan. Ayam mulai berproduksi pada umur 4,5-5 bulan, dan ayam petelur akan berproduksi sampai umur 0.5-1.5 tahun, selebih produksi ayam akan menurun, dan pada umur kira-kira 2 tahun 3 bulan ayam tidak berproduksi lagi. Ayam bertelur pada pukul 9 pagi hingga pukul 6 sore. Kegiatan pengutipan telur dilakukan pada puku 12 siang dan setelah pemberian pakan untuk siang harinya. Persentase produktivitas ayam petelur adalah mencapai 80 % dari total ayam, sedangkan kegagalan bertelurnya bisa mencapai 20 %.
        Pada usaha peternakan ayam petelur terdapat 5 orang tenaga kerja tetap, dimana satu kandang ditangani oleh satu orang tenaga kerja. Upah per tenaga kerja adalah Rp 1.500.000/bulan. Pada usaha tersebut, jumlah kandang yang dimiliki sebanyak 5 kandang, luas satu kandangnya adalah 60 x 8 m2. Tipe kandang yang digunakan adalah kandang bateray atau kandang besi. Per kandang diisi sebanyak 3600 ekor ayam petelur. Setiap kandang terdapat blok-blok kecil, dimana satu blok diisi oleh 2 ekor ayam petelur.
        Jenis pakan yang diberikan adalah 324-1 dari PT. Charoen Pokphand Indonesia di Medan. Pakan yang dipesan biasanya dari perusahaan Pokphand, Golkoin, dan Bolpit. Konsumsi pakan adalah 110 gram per ekor. Harga pembelian pakan satu sak isi 50 kg adalah sekitar Rp 235.000-237.000/sak. Pemberian pakan diberikan pada jam 7-9 pagi dan jam 2 siang. Sedangkan pemberian minum dilakukan dengan menggunakan sistem nipple, dan pemberian minum yang menggunakan vitamin dilakukan selang 3 hari setelah pemberian air minum biasa.

2. Ayam Arab Jenis Petelur
        Ayam arab merupakan jenis ayam petelur yang sering disebut dengan istilah brakel kriel-silver. Ayam ini mudah dikenali dari warna bulu pada leher yang putih mengkilap, sedangkan bulu punggung berwarna putih dengan bintik hitam.
        Pada usaha peternakan tersebut jumlah ayam arab yang dipelihara berjumlah 6000 ekor, tetapi yang memproduksi telur hanya 3000 ekor. Dengan luas kandang yang digunakan pada peternakan tersebut seluas 40x6 m2.
        Bibit berasal dari Medan, bibit yang dimasukkan berumur 4 bulan. Ayam Arab berproduksi pada umur 5 bulan, dalam sehari ayam arab menghasilkan telur sekitar 1200 butir. Ayam arab akan berproduksi sampai umur 1,5 tahun. Pengutipan telur dilakukan pada sore hari. Tenaga kerja ditempat usaha tersebut sebanyak 2 orang dengan gaji Rp.1.500.000/ orang/bulan.
        Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya. Ayam arab bersifat kanibal sehingga pemberian pakan pada ayam arab harus teratur agar tidak saling terjadi kanibalisasi dan menyerang. Jenis pakan yang diberikan pada ayam arab adalah jenis 324 m-1 dari PT. Charoen Pokphand Indonesia. Kebutuhan pakan yang diperlukan untuk semua ayam arab adalah 150 kg/hari (3 sak).
        Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras dan ayam buras lainya, namun bukan berarti kebal. Jenis penyakit yang sering menyerang ayam arab antara lain: Newcastel desease (ND) atau tetelo. Untuk mencegah penyakit yang sering menyerang ayam arab maka diberikan vaksin 3 bulan sekali dan pembersihan atau sanitasi kandang seminggu sekali.
        Telur akan dipasarkan di seputaran Lambaro dan kota Banda, dengan harga per butir telur adalah Rp.1500, dan harga di tingkat peternakan sendiri sekitar Rp.1200. Sedangkan untuk ayam afkir akan dipasarkan di daerah yang sama yaitu dengan harga Rp.30.000/ekor.

3. Bebek Petelur
        Budidaya bebek memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Karena bebek petelur selain menghasilkan telur juga bisa menghasilkan daging. Permintaan akan pangan semakin tinggi khususnya kebutuhan akan protein hewani. Protein hewani bisa diperoleh salah satunya melalui telur. Bebek merupakan unggas air yang cenderung mengarah pada produksi telur, dengan ciri-ciri umum : tubuh ramping, dan lincah.
        Pada usaha peternakan tersebut bebek yang digunakan yaitu bebek ratu dengan ciri cangkang telur berwarna hijau. Terdapat 1000 ekor bebek petelur dengan umur 8 bulan. Jenis kandang pada bebek petelur ada yang postal dan panggung. Kandang postal  yaitu kandang yg tidak berpanggung dimana tanah langsung yang menjadi alasnya. DOD untuk bebek petelur dalam usaha tersebut adalah 0-1 bulan.
        Produksi bebek petelur sendiri lumayan tinggi yaitu sekitar 700 butir per hari. Pengutipan telur dilakukan pada pagi hari. Telur yang telah dipanen akan dijual di sekitar Aceh Besar dan Banda Aceh.
        Pakan yang diberikan pada bebek petelur adalah pakan 234 HI-PRO-VITE. Bebek petelur juga bisa terserang penyakit, penyakit yang sering menyerangnya adalah penyakit lumpuh.

4. Sapi Potong
        Sapi potong merupakan sapi penghasil daging. Pada peternakan sapi di lambaro populasi sapi 13 ekor dengan jenis sapi beragam yaitu:
a. Sapi Banteng
        Sapi banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Sekarang berat badan sapi banteng di peternakan milik Pak Yunus adalah 480 kg.

b. Sapi Brahman
        Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Pembelian bibit pertama berumur 6 bulan sekarang sudah berumur 3,5 tahun dengan berat 580 kg.

c. Sapi Limousin
        Perkembangan pertumbuhan sapi Limousin termasuk cepat, bisa sampai 1,1 kg/hari saat masa pertumbuhannya. Berat sapi Limoausin dipeternakan tersebut 650 kg.

d. Sapi  Simmental (metal)
        Sapi ini merupakan sapi tipe perah dan pedaging, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1.150 kg sedang betina dewasanya 800 kg.

e. Sapi Madura
        Ciri-ciri sapi Madura yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas, bertanduk khas dan jantannya bergumba.

f. Sapi PO (Peranakan Ongole)
        Karakteristik sapi PO adalah warna bulu putih abu-abu dengan warna hitam di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yang jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg.
        Saat ini sapi potong dipeternakan tersebut berumur 3,5 tahun, dengan berat badan 580 kg. Pakan yang diberikan pada sapi potong selain pakan alami ada juga konsentrat yang diberikan setiap hari dari jam 8 sampai jam 3 sore sebanyak 50 kg per hari. Bahan –bahan yang digunakan dalam pembuatan konsentrat adalah ampas tahu, dedak, sagu, jerami kering dengan harga Rp 2000/karung (1 karung=7 Kg), 1.5 bungkil kelapa, kacang kuning 0.5 kg, malases 2 liter. Konsentrat diberikan pada jam 9 pagi dan jam 5. Kebutuhan konsentrat per hari adalah 500 kg. Sore sebanyak 10 liter pagi dan 20 liter sore.
        Kandang yang digunakan bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Kandang dibersihkan 2x sehari. Lantai terbuat dari semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan. Perkandangan untuk sapi potong dibuat per kamar, tiap kamar diisi oleh 3 sapi potong.
        Penyakit yang menyerang sapi potong adalah penyakit cacingan. Penyakit cacingan dapat  diatasi dengan pemberian obat cacing dengan biaya yang dikeluarkan adalah Rp.8000/ekor/hari.

5. Sapi Perah
        Jenis sapi yang ada yaitu jenis Peranakan Friesien Holstein (PFH). Jumlah sapi perah semuanya pada peternakan Pak Yunus ada 17 ekor, sapi perah dewasa 10 ekor dan anak sapi 7 ekor. Bibit pertama yang dibeli berumur 3 tahun dengan harga 22 juta/ ekor.
        Pada masa laktasi (menyusui) pertama susu yang dihasilkan 4 liter, maksimum susu yang dihasilkan adalah 37 liter, susu dijual Rp. 20.000/ liter. Sapi perah dalam usaha tersebut diperah sebanyak dua kali sehari. Pemasaran susu dijual secara langsung ditempat usaha peternakan tersebut.
        Sapi perah selain diberi pakan alami juga diberikan konsentrat sebannyak 10 kg/ekor/hari, diberikan pada saat pagi jam 9 dan sore jam 5. Perbandingan pakan pada sapi perah ialah 60 hijauan : 40 konsetrat. Hijauan yang diberikan seperti rumput gajah. Bahan-bahan untuk dijadikan konsentrat sendiri antara lain seperti sagu, ampas sawit, ekstrak bungkil sawit, dedak, tepung jagung, ekstrak bungkil sawit dengan harga Rp 800/kg dan malases dengan harga Rp 6000/kg yang diperoleh dari Medan.
        Biaya yang dikeluarkan oleh usaha tersebut untuk biaya pakan adalah sekitar Rp 1200-Rp1400 per kg. Alat untuk pembuatan konsentrat disebut meal, dan juga digunakan mixer sebagai pengaduk pada proses pembuatan.
        Penyakit yang sering menyerang sapi perah di usaha peternakan tersebut antara lain penyakit kembung, cacingan, demam, dan radang ambing (mastitis). Radang ambing (mastitis) disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae dan Staphilocossus aureus. Radang ambing (mastitis) dapat dicegah dengan  melakukan pembersihan kandang terutama pada lantai dan dapat pula diatasi dengan suntik antibiotik seperti pennicilin, Terramycin dll. Penyakit mastitis terjadi apabila susu sapi perah tidak pernah di perah.
        Sistem kandang untuk sapi perah manggunakan sistem kandang koloni. Satu kamar kandang diisi oleh seekor sapi perah.

3.3 Kunjungan di UD. Indojaya Agrinusa
        Ternak yang dikembangkan disini yaitu ayam broiler. UD. Indojaya Agrinusa ini bermitra dengan Java. Semua kebutuhan ternak seperti bibit, pakan, vaksin dan vitamin ditanggung oleh Java. Pak Yudi (pembudidaya) hanya menyediakan kandang dan memeliharanya. Hasil dari pemeliharaannya akan dibagi 2. Pak Yudi sudah bekerja sama selama 4 tahun. Mulai beternak tahun 2010.
        Ukuran kandang yaitu 8x40 m2 dengan kapasitas 3000 ekor. Yang diternakkan berjumlah 6000 ekor. Lokasi kandang berada diatas bukit dan jauh dari keramaian dan perumahan penduduk. Sistem kandang yang digunakan yaitu sistem panggung. Sistem ini lebih efisien dan lebih nyaman bagi ayam karena udara bebas keluar masuk sehingga ayam terhindar dari heat stress. Di dalam kandang terdapat radio yang setiap hari di nyalakan untuk membiasakan ayam dengan suara bising. Biaya membangun kandang yaitu 63 juta. Biaya tempat pakan yaitu 8 juta.
        Bibit yang digunakan yaitu jenis Lohman denga berat awal 37 gram. Ayam dibangunkan 3 jam sekali pada malam hari. Vaksin dengan ND umur 2-4 hari. Vaksin dengan IBD umur 12-18 hari.
        Pakan yang digunakan yaitu FC 01 untuk umur 0 – 5 hari. TMS 01 untuk umur 5 – 20 hari. TMS 02 untuk umur 20 hari keatas (sampai panen).
        Vitamin yang digunkan yaitu konsumik dan vitakur untuk umur 0 – 5 hari. Dengan oktaflok untuk umur 5 – 10 hari. Dengan agrikarifit untuk umur 10 – 15 hari. Dega kolamoks dan vimun untuk umur 15 – 20 hari. Dengan durakol dan vigosin untuk umur 20 keatas.
        Keuntungan bermitra dengan Java yaitu disaat harga ayam turun, upah untuk Pak Yudi tetap labil (tidak mengalami penurunan). Jika FCR rendah pada saat dipanen maka Pak Yudi mendapat bonus dari Java. Jika ayam sudah mencapai berat 1,1 Kg maka sudah bisa dipanen dan Java sendiri yang memanennya. Hal ini menguntungkan peternak karena jika terlalu lama dipanen maka kemungkinan terserang penyakit semakin besar.






BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
        Kesimpulan yang dapat diberikan setelah mengikuti fieldtrip ini yaitu:
a.  Usaha peternakan juga dapat mensukseskan kita nantinya.
b. Dalam pemeliharaan ternak, kebersihan kandanglah yang sangat diutamakan.
c. Hasil dari usaha peternakan sangat menjanjikan untuk kedepannya.
d. Pada usaha peternakan pembudidayaan unggas dan ruminansia milik Pak Dr.Ir. M Yunus M.Sc terdapat 5 komoditi ternak yang diusahakan, yaitu: Ayam petelur unggulan, Ayam arab jenis petelur, Bebek petelur, Sapi potong dan sapi perah.

4.2 Saran
        Saran yang dapat diberikan setelah mengikuti fieldtrip budidaya peternakan di Aceh Besar adalah:
a. Sebaiknya sangat dibutuhkan promosi pemasaran kepada masyarakat.
b. Akan lebih baik jika pemeliharaan dilakukan dengan teknologi yang canggih, seperti dinegara Australia.
c. Kebersihan kandang harus lebih dijaga lagi, agar penyakit tidak mudah datang.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangsa-Bangsa Sapi Didunia

Bos taurus a.    Sapi Aberden-Angus Sapi jenis ini berasal dari daerah Skotlandia,dengan ciri-ciri berbulu hitam agak panjang, keriting, halus, dan tidak bertanduk. Berat sapi jantan dewasa sekitar 900 kg dan berat betina sekitar 700 kg.Sapi ini termasuk kedalam sapi pedaging dengan bentu tubuh yang panjang dan kompak,karkasnya menghasilkan daging yang sangat baik mutunya dan terkenal terdapat marbling atau penyebaran lemak dalam daging. b.    Sapi Hereford Sapi ini terkenal dengan dagingnya yang bermutu baik dan warna nya yang unik dan kadang-kadang juga disebut sapi berjuka putih.Sapi ini mempunyai kemampuan tahan terhadp cuaca ekstrim.Sapi ini termasuk dalam jenis sapi potong dengan bobot sapi jantan dewasa sekitar 850 kg dan bobot sapi betina dewasa sekitar 650 kg. c.     Sapi shorthorn       Jenis sapi ini dibagi menjadi dua yaitu sapi Shorthorn pedaging dan Shorthorn perah. Sapi Shorthorn tipe pedaging merupakan sapi potong terberat yang

Cairan Hebat dan SerbaGuna

  Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat     Pada umumnya, sampah atau hasil samping dari sayur-sayuran maupun buah-buahan akan dibuang begitu saja oleh sebagian dari masyarakat disekitar kita, padahal tanpa disadari bahwa sampah organik yang kita buang masih bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis serta masih banyak terdapat kandungan nutrisi didalamnya (Arbi, H. 2023).      Peningkatan aktivitas masyarakat berpotensi menyebabkan semakin banyak volume sampah/limbah yang dihasilkan (Yusuf, 2008), karena setiap aktivitas manusia akan menghasilkan adanya sampah atau limbah. Sisa-sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat dan berupa zat organik atau anorganik yang tidak diperlukan manusia lagi (Megah et al. 2018), menandai keberadaan manusia yang berpengaruh kurang baik terhadap lingkungan sekitar.  Pada dasarnya, sampah tidaklah selalu menimbulkan kerugian bagi manusia, dan bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan cara yang

Proses Pembuatan Cairan Serbaguna Eco-Enzyme

Proses Pembuatan Eco-Enzyme by SMKN 1 Woyla Aceh Barat  Eco-enzyme merupakan suatu  produk yang  ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun.  Cara pembuatannya hanya membutuhkan 3 komponen yaitu  air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Menurut Winata dkk 2017 tata cara pembuatan eco enzyme sebagai berikut :  1. Siapkan alat bahan  yang dibutuhkan seperti limbah dapur seperti kulit buah dan sisa sayuran dll.  2. Potong kecil-kecil limbah dapur tersebut.  3. Timbang gula merah atau molase dan limbah dapur tersebut sehingga menghasilkan  perbandingan 1:3. 4. Siapkan pula  air hangat secukupnya sehingga membentuk perbandingan1 :3:10 antara   gula merah, limbah dapur, dan air. 5. Gula merah dilarutkan dengan  air hangat  dalam wadah plastik.  6. Masukan  limbah dapur  ke dalam larutan gula merah yang telah dibuat, 7. Sisakan sedikit ruang pada wadah dan tutup wadah plastik dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. 8. Simpan wadah tersebut di tempat